Soal BUMD Ada Yang Merugi, Pemda Riau Sedang Cari Jalan Keluarnya
PEKANBARU, SIGAPNEWS.CO.ID - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau, SF Hariyanto, menyebut ada beberapa Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Riau yang tak becus. Bahkan ada yang rugi dan menghasilkan dana tak sesuai ekspektasi.
"Misalnya seperti Bank Riau-Kepri (BRK) Syariah. Ada miliaran kredit yang tak tertagih. Ini jika dibiarkan, akan mengakibatkan merosotnya pendapatan BRK. Ini juga akan berpengaruh pada kepercayaan, termasuk kepercayaan Pemda Riau sebagai salah satu pemilik saham," tegasnya.
Di depan sejumlah pengelola Media Cetak di Riau Kamis (26/10) kemarin, Hariyanto menambahkan, jika Direktur Utamanya saja yang diganti, tak akan selesai dari sekian banyak persoalan di BRK.
"Ganti aja semua. Karena mereka memang tak mampu bekerja secara profesional. Nanti akan kita laporkan ke Pak Gubernur," tambahnya.
Harusnya para pengelola BRK, jelas Sekda, punya target dalam menagih hutang ke nasabah. Bukan malah dibiarkan, dan semakin lama semakin numpuk. Inilah penyebab utama, kenapa BRK juga belum maksimal membagikan keuntungan kepada pemilik saham.
Selain BRK Syariah, Hariyanto juga menyebut dua BUMD lagi, yakni PT PIR (Pengembangan Investasi Rakyat) dan PT Jamkrida Riau.
"PT PIR itu jangankan berkembang. Tapi menumpuk masalah," katanya, namun Sekda tidak merinci apa permasalahannya.
Hariyanto menambahkan, Pemerintah Daerah sebenarnya, berharap banyak kepada BUMD untuk terus berbenah. Tapi justru mereka tak mampu berbuat banyak.
"Deviden yang mereka berikan ke Pemerintah jauh dari ekspektasi kita. Malah kita yang dapat kritikan masyakat. Misalnya banyak jalan yang hancur diakibatkan truk batubara PT PIR itu. Begitu juga menyangkut deviden yang diberikan PT Jamkrida Riau. Tak masuk akal dibanding modal yang sudah dikucurkan Pemerintah Daerah," ujarnya.
Menjelaskan pertanyaan, apa usaha pemerintah untuk memperbaiki sejumlah ketidakbecusan BUMD yang berpengaruh pada keuangan Pemda Riau, Harianto menuturkan, bahwa saat ini Pemda Riau tengah mencari jalan keluarnya. Termasuk nantinya akan menggantikan para pengelola BUMD itu.
Haryanto juga berharap kepada pengelola media cetak di Riau, agar ikut membantu Pemerintah membenahi Badan Usaha Milik Daerah itu. Karena hingga kini masih ada BUMD yang tak jelas dan belum bisa memberikan deviden bagi Pemprov Riau.
"Kami juga minta dukungan untuk memperbaiki BUMD agar bisa memberikan deviden selayaknya," ajak Haryanto.
Read more info "Soal BUMD Ada Yang Merugi, Pemda Riau Sedang Cari Jalan Keluarnya" on the next page :
Editor :Julfi Hendra